TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT.Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi melihat adanya indikasi Djarum Group untuk tidak lagi membakar uang sebagai strategi mengembangkan produk anak usahanya, seperti Blibli.com atau Blibli. Sinyal itu terlihat setelah PT Global Digital Niaga, perusahaan yang mengelola Blibli.com, berencana membawa e-commerce melantai di bursa saham.
“Mereka sudah setop, sudah cukup untuk bakar uang. Mereka enggak mau bakar uang lagi. Istilahnya mana ada yang dalam kondisi kayak gini mereka mau bakar uang lagi,” ujar Ibrahim saat dihubungi pada Jumat, 27 Agustus 2021.
Blibli sebelumnya dikabarkan akan melakukan initial public offering atau IPO pada 2022. Sumber menyatakan perusahaan yang didukung oleh grup Djarum itu telah bekerja sama dengan Credit Suisse Group AG dan Morgan Stanley untuk menjajaki kemungkinan penjualan saham pertama kali.
Menurut Ibrahim, langkah ini dilakukan sebagai salah satu upaya Djarum menggalang dana dari sumber lain untuk sayap-sayap usahanya. Strategi itu terlihat karena pada saat yang sama, Djarum melalui GDP Venture juga sedang merencanakan reorganisasi dan refocusing untuk bisnis media yang menjadi portofolio perusahaannya.
Ibrahim melanjutkan, saat ini banyak e-commerce yang sudah tidak lagi menggunakan metode bakar uang dan menata bisnis mereka agar lebih berkelanjutan. Bakar uang biasanya dilakukan untuk aksi promosi yang agresif.
Adapun ihwal rencana IPO tersebut, Ibrahim melihat ada potensi Djarum tetap menggenggam mayoritas saham Blibli hingga lebih dari 50 persen. Sedangkan jumlah saham yang akan dilepas ke publik diperkirakan di kisaran 25 persen atau lebih sebagai tahap uji coba.
“Kalau dilihat dari penjamin emisinya kelas kakap semua, ini bisa lebih dari 25 persen,” kata Ibrahim.